Lumpur PT Lapindo Brantas yang meluap sejak 29 Mei 2006 lalu, hingga kini masih terus menyembur. Menenggelamkan kawasan pemukiman, pertanian dan perindustrian di 16 desa. Sekitar 30 pabrik terpaksa menghentikan aktivitas produksi dan merumahkan ribuan tenaga kerja. Tercatat kurang lebih 25.000 warga yang bermukim disekitar lokasi bencana harus mengungsi. Ganti rugi untuk lahan yang terkena dampak pun belum tuntas, dan tak sedikit warga yang masih tinggal di pengungsian. Selain membawa kerugian, ternyata di tangan seorang mahasiswa jurusan Kimia Murni Universitas Negeri Semarang ini, lumpur tersebut bisa dijadikan manfaat. Aji Christian Bani Adam Aji Christian Bani Adam menciptakan baterai ukuran AA yang menggunakan tenaga lumpur Sidoarjo. Karyanya dipamerkan dalam acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17 di gedung Sasana Budaya Ganesha, ITB Bandung. Dan sukses meraih juara kedua di kompetisi Technopreneurship Pemuda 2012 yang diadakan Kementerian Riset dan Teknologi. Baterai ini diberi merek Lusi Pro, bertenaga 1,5 volt dengan warna hitam dan biru. Ide bermula saat ia mengikuti Olimpiade Riset di Jakarta pada Desember 2011. Bersama Umarudin, rekannya di Jurusan Biologi Murni angkatan 2008, Oki Prisnawan dari Fakultas Ekonomi dan Yoga Pratama, mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Mereka mencari data riset dan pemetaan kandungan kimia lumpur, ternyata kandungan mangan dan zinc pada lumpur Sidoarjo cukup besar. Aji mengambil lumpur mulai dari kedalaman setengah meter yang berada di tepian danau, secara bertahap diolah di laboratorium kampus hingga hanya tersisa mangan dan zinc. Kedua bahan itu kemudian diekstrak menjadi pasta bersama cairan lumpur. Baterai Lusi Pro mampu menyalakan sebuah senter kecil selama 5 jam nonstop dan berhasil mengungguli produk baterai buatan Cina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar